BAB I PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang Asas-Asas Pengetahuan
Lingkungan
Kita sebagai manusia harus mengetahui tentang
asas-asas pengetahuan lingkungan. Tujuannya adalah untuk kita harus mentaati
aturan-aturan yang telah berlaku agar lingkungan yang ada di sekitar kita pada
khususnya dan lingkungan diseluruhnya pada umumnya tidak terjadi kerusakan.
Karena sekarang banyak terjadi kerusakan pada lingkungan di dunia yang
disebabkan ketidak tahuan manusia terhadap asas-asas tersebut, atau mungkin
memang itu adalah ulah manusia yang hanya memikirkan materi dan kepentingannya
diri sendiri untuk meraup banyak keuntungan tanpa memikirkan dampak yang
terjadi pada lingkungan yang ada di bumi nanti.
Dalam ilmu lingkungan kita mengenal berbagai macam tentang sumber daya alam,
baik itu yang dapat diperbarui atau yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya
alam tersebut harus di gunakan dengan sebaik-baiknya. Asas di dalam suatu ilmu
pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian
digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang
lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian
metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh
ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan
ilmuwan tertentu saja, karena asas ini hanya merupakan penyamarataan secara
empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi yang lebih terbatas,
sehingga terkadang asas ini menjadi bahan pertentangan. Ilmu lingkungan
merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari
jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek
sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai
suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait
satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan
lingkungannya.
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang
terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya
buatan, merupakan salah satu sset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus
dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak,
bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat
memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya
untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia
perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem,
pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk
mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya
pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila
sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
1.2 Latar Belakang Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang
terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya
buatan, merupakan salah satu sset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus
dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak,
bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat
memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya
untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia
perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem,
pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk
mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya
pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila
sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
BAB
II PEMBAHASAN
1.
ASAS-ASAS
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
A. PENGERTIAN EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN SECARA UMUM
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari
kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi
agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Pengertian lingkungan adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan
manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi
lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan
biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua
orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun
sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik
berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda
mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama
manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang
membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
seseorang.
Ilmu Lingkungan adalah suatu studi
yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di
dalamnya. Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu
yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut
hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan
penjabaran atau terapan dari ekologi.
B. PENGERTIAN
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN MENURUT PARA AHLI
1.Pengertian Ekologi Menurut Para Ahli
a. Menurut website carryinstitute.org
Bahwa pengertian
ekologi adalah studi ilmiah tentang proses - proses yang mempengaruhi
distribusi dan kelimpahan organisme, interaksi yang ada pada organisme, dan
interaksi antara organisme dan transformasi serta aliran energi dan materi.
b. Menurut Charles Elton ( 1927 )
Secara singkat
pengertian ekologi adalah sejarah alam yang bersifat ilmiah atau Scientific
Natural History.
c. Menurut E.P. Odum ( 1963 )
Bahwa pengertian ekologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi alam atau the study of
the structure and function of nature.
d. Menurut C.J Krebs ( 1972 )
Pengertian ekologi
adalah ilmu pengetahuan tentang interaksi yang menentukan distribusi dan
kelimpahan organisme.
2.Pengertian Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli
Menurut Soerjani ( 2006 ) ilmu lingkungan
adalah penggabungan ekologi ( manusia ) yang dilandasi dengan kosmologi (
tatanan alam ) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni. Hakikat
Ilmu Pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari , mewarnai serta
berbagai pedoman kearifan sikap dan Perilaku manusia.
C. PERBEDAAN
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai
ilmu (terutama ekologi, ilmu lainnya: biologi, biokimia, hidrologi,
oceanografi, meteorologi, ilmu tanah, geografi, demografi, ekonomi dan
sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang
menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan
merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
Definisi
lain mengenai ekologi, adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara organism dengan lingkungannya
dan yang lainnya. Berasal dari
kata Yunani oikos ("habitat") danlogos ("ilmu").
Sangat diperhatikan dengan hubungan energi dan menemukannya kembali
kepada matahari kita yang merupakan sumber energi yang digunakan
dalam fotosintesis. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya
saling melengkapi dengan zoologi dan geografi yang menggambarkan hal
bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan
kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
D. ASAS ASAS
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
ASAS 1 (HUKUM
THERMODINAMIKA I)
Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau
ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang,
dihancurkan atau diciptakan.
Asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hokum Thermodinamika I,
yang sangat fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum
konservasi energi dalam persamaan matematika.
Contoh:
Banyaknya kalori, energi
yang terbuang dalam bentuk makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi
untuk tumbuh, berbiak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang
sebagai panas.
ASAS 2
Tak ada system
pengubahan energi yang betul- betul efisien.
Pengertian:
Asas ini tak lain adalah hokum Thermodinamika II, Ini berarti
energi yang tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus
diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat.
Asas ini sama dengan hukum termodinamika kedua dalam ilmu
fisika. Hal ini berarti meskipun energi itu tidak pernah hilang, namun demikian
energi tersebut akan diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Secara
keseluruhan energi di planet kita ini terdegradasi dalam bentuk panas tanpa
balik, yang kemudian beradiasi ke angkasa.
Dalam sistem biologi, energi yang dimanfaatkan baik oleh jasad
hidup, populasi maupun ekosistem kurang efisien, karena masukan energi dapat
dipindahkan dan digunakan oleh organisme hidup yang lain. Contohnya pada
piramida makanan, tingkatan konsumen yang paling bawah mendapatkan asupan
energi yang banyak, sebaliknya konsumen paling atas hanya mendapatkan
sedikit, disamping itu pada setiap tingkatanpun energi tidak dimanfaatkan
secara efisien (banyak terbuang).
Energi yang dapat dimanfaatkan oleh kita seperti tumbuhan, hewan,
ikan dsb., itu termasuk kategori sumber alam, namun demikian apakah sumber alam
ini dapat diukur manfaatnya dan apa batasan sumber alam tersebut?.
Sumber alam adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh organisme
hidup, populasi, atau ekosistem yang pengadaannya hingga ke tingkat optimum
atau mencukupi, sehingga akan meningkatkan daya pengubahan energi.
ASAS 3
Materi, energi, ruang,
waktu, dan keanekaragaman, termasuk kategori sumberdaya alam.
Pengertian:
Pengubahan energi oleh system biologi harus Berlangsung pada
kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya.
Pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai
sumber alam.
Contoh:
Ruang yang sempit: dpt
mengganggu proses pembiakan organisme dg kepadatan tinggi.
Ruang yang
terlalu luas: jarak antar individu dalam populasi semakin jauh, kesempatan
bertemu antara jantan dan betina semakin kecil sehingga pembiakan akan
terganggu.
Jauh dekatnya jarak
sumber makanan akan berpengaruh terhadap perkembangan populasi.
Waktu sebagai sumber alam tidak merupakan besaran yang berdiri
sendiri. Misal hewan mamalia dipadang pasir, pada musim kering tiba persediaan
air habis di lingkungannya, maka harus berpindah kelokasi yang ada sumber
airnya. Berhasil atau tidaknya hewan bermigrasi tergantung pada adanya cukup
waktu dan energi untuk menempuh jarak lokasi sumber air.
Keaneka-ragaman juga
merupakan sumberdaya alam. Semakin beragam jenis makanan suatu spesies semakin
kurang bahayanya apabila menghadapi perubahan lingkungan yang dapat
memusnahkan sumber makanannya.
Materi dan energi sudah jelas termasuk kedalam sumber alam. Ruang
yang dimanfaatkan oleh organisme hidup untuk hidup, berkembang biak dsb. dapat
dianalogkan dengan materi dan energi, karena dibutuhkan, sehingga secara asas
termasuk katagori sumber alam. Begitu pula dengan waktu, meskipun tidak dapat
berdiri sendiri, namun termasuk kategori sumber alam, karena berapa waktu yang
dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk mendapatkan makanan. Keanekaragaman juga
termasuk ke dalam kategori sumber alam, karena apabila suatu spesies hanya
memakan satu spesies saja akan mudah terancam punah, namun apabila makanannya
beranekaragam dia akan mampu “survive”.
Asas 3 ini mempunyai
implikasi yang penting bagi kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya
ASAS 4
Untuk semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah
mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan
penambahan sumberalam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas
maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.
Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan
waktu) kenaikan pengadaannya yang melampui batas maksimum, bahkan akan
berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas
penjenuhan. Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan
penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumberalam yang sudah
mendekati batas maksimum.
Asas 4 tersebut
terkandung arti bahwa pengadaan sumberalam mempunyai batas optimum, yang
berarti pula batas maksimum, maupun batas minimum pengadaan sumberalam akan
mengurangi daya kegiatan sistem biologi.
Contoh:
Pada keadaan lingkungan yang sudah stabil, populasi hewan atau
tumbuhannya cenderung naik-turun (bukan naik terus atau turun terus). Maksudnya
adalah akan terjadi pengintensifan perjuangan hidup, bila persediaan
sumberalam berkurang. Tetapi sebaliknya, akan terdapat ketenangan
kalau sumberalam bertambah.
Untuk semua kategori sumberdaya alam (kecuali keanekaragaman dan
waktu) kenaikan pengadaannya yang melampaui batas maksimum, bahkan akan
berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan. Untuk
banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh
pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum.
Pada asas ini mempunyai arti bahwa pengadaan sumber alam mempunyai
batas optimum, yang berarti bahwa batas maksimum maupun minimum sumber alam
akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi. Dari sini dapat ditarik suatu
arti yang penting, yaitu karena adanya ukuran optimum pengadaan sumber
alam untuk populasi, maka naik turunnya jumlah individu populasi itu tergantung
pada pengadaan sumber alam pada jumlah tertentu.
ASAS 5
Pada asas 5 ini ada dua
hal penting, pertama jenis sumber alam yang tidak dapat menimbulkan
rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam yang
dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut.
Contoh:
Suatu jenis hewan sedang
mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis tanaman yang
melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada
penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumberalam
(makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.
ASAS 6
Individu dan spesies
yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung
berhasil mengalahkan saingannya.
Pengertian:
Asas ini adalah
pernyataan teori Darwin dan Wallace. Pada jasad hidup terdapat perbedaan
sifat keturunan Dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik
atau biologi. Kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul
persaingan. Jasad hidup yang kurang mampu beradaptasi akan kalah dalam
persaingan. Dapat diartikan pula bahwa jasad hidup yang adaptif akan mampu
menghasilkan banyak keturunan daripada yang non-adaptif.
Pada asas ini berlaku
“seleksi alam”, artinya bagi spesies-spesies yang mampu beradaptasi baik dengan
faktor biotik maupun abiotik, dia akan berhasil daripada yang tidak dapat
menyesuaikan diri. Dapat diartikan pula, spesies yang adaptif akan mampu
menghasilkan keturunan lebih banyak daripada yang non adaptif, Sehingga
individu-individu yang adaptif ini mempunyai kesan lebih banyak merusak
ASAS 7
Kemantapan
keanekaragaman suatu komunitas lebihtinggi di alam yang “mudah diramal”.
Pengertian :
“Mudah diramal” : : adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor
lingkungan pada suatu periode yang relative lama. Terdapat fluktuasi
turun-naiknya kondisi lingkungan di semua habitat, tetapi mudah dan
sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke habitat lain.
Dengan mengetahui keadaan optimum pada faktor lingkungan
bagi kehidupan suatu spesies, maka perlu diketahui berapa lama keadaan
tersebut dapat bertahan. Pada asas ini arti kata “mudah diramal” ialah
adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan dalam suatu periode
yang relatif lama. Adanya fluktuasi turun-naiknya kondisi lingkungan,
besar-kecilnya fluktuasi, dan dan sukar-mudahnya untuk diramal berbeda untuk
semua habitat. Sehingga diharapkan pada setiap lingkungan adanya penyebaran
spesies yang berbeda-beda kepadatannya. Apabila terjadi perubahan lingkungan
sedemikian rupa, maka akan terjadi perubahan pengurangan individu yang
sedemikian rupa sampai pada batas yang membahayakan individu-individu spesies
tersebut. Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan lingkungan yang
mempunyai jumlah spesies yang banyak, dan mereka dapat melakukan penyesuaian
terhadap lingkungannya tersebut (secara evolusi). Sedangkan lingkungan yang
tidak stabil adalah lingkungan yang dihuni oleh spesies yang jumlahnya relatif
sedikit. Menurut Sanders (1969) bahwa komunitas fauna dasar laut mempunyai
keanekaragaman spesies terbesar, hal ini dijumpai pada habitat yang sudah
stabil sepanjang masa dan lama. Kemudian diinterpretasikan oleh Slobodkin dan
Sanders (!969) sebagai pengaruh lingkungan yang mudah diramal (stabil).
Maksudnya ialah semakin lama keadaan lingkungan dalam kondisi yang stabil, maka
semakin banyak keanekaragaman spesies yang muncul disitu sebagai akibat
berlangsungnya proses evolusi. Menurut Pilelou (1969) keadaan iklim yang stabil
sepanjang waktu yang lama, tidak saja melahirkan keanekaragaman spesies yang
tinggi, tetap juga akan menimbulkan keanekaragaman pola penyebaran kesatuan
populasi
ASAS 8
Sebuah habitat dapat
jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana niche
dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Pengertian:
Kelompok taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh
keadaan lingkungannya yang khas (niche), tiap spesies mempunyai niche tertentu.
Spesies dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa persaiangan, karena
masing-masing mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam.
Pada asas ini menyatakan bahwa setiap spesies mempunyai nicia
tertentu, sehingga spesies-spesies tersebut dapat berdampingan satu sama lain
tanpa berkompetisi, karena satu sama lain mempunyai kepentingan dan
fungsi yang berbeda di alam. Tetapi apabila ada kelompok taksonomi yang terdiri
atas spesies dengan cara makan serupa, dan toleran terhadap lingkungan yang
bermacam-macam serta luas, maka jelas bahwa lingkungan tersebut hanya akan
ditempati oleh spesies yang keanekaragamannya kecil.
ASAS 9
Keanekaragaman komunitas
sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.
T = K x (B/P) ; D
≈ T
T = waktu rata-rata
penggunaan energi
K = koefisien tetapan
B = biomassa
P = produktivitas
D = keanekaragaman
Pengertian:
Asas ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran
energidalam sistem biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas
organisasi sistem biologi dalam suatu komunitas.
Pada asas ini menurut
Morowitz (1968) bahwa adanya hubungan antara biomassa, aliran energi dan
keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS 10
Pada lingkungan yang
stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu
naik mencapai sebuah asimtot.
Pengertian:
Sistem biologi menjalani evolusi yang Mengarah kepada peningkatan
efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil, dan
memungkinkan berkembangnya keaneka-ragaman.
Dalam asas ini dapat disimpulkan bahwa sistem biologi mengalami
evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam
lingkungan fisik yang stabil, yang memungkinkan berkembangnya keanekaragaman.
Dengan kata lain kalau kemungkinan produktivitas maksimum sudah ditetapkan oleh
energi matahari yang masuk kedalam ekosistem, sedangkan keanekaragaman dan
biomassa masih dapat meningkat dalam perjalanan waktu, maka jumlah energi yang
tersedia dalam sistem biologi itu dapat digunakan untuk menyokong biomassa yang
lebih besar. Apabila asas ini benar, maka dapat diharapkan bahwa dalam
komunitas yang sudah berkembang lanjut pada proses suksesi, rasio biomassa
produktivitas akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan komunitas yang masih
muda. Pada kenyataan di alam memang demikian, sebab spesies bertambah, dan
ditemukan pula tumbuhan berkayu sehingga diperoleh stratifikasi.
Implikasi dari asas ini bahwa sebuah komunitas dapat dibuat tetap
muda dengan jalan memperlakukan fluktuasi iklim yang teratur. Atau pada
komunitas buatan lahan pertanian dengan jalan mengambil daun-daunannya untuk
makanan hewan.
ASAS 11
Sistem yang sudah mantap
(dewasa) akan mengekploitasi yang belum mantap (belum dewasa).
Pengertian:
Ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa
memindahkan energi, biomasa, dan keanekaragaman dari tingkat organisasi
yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi, dan keanekaragaman
mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah organisasi yang lebih
kompleks. (Dari subsistem yang rendah keanekara-gamannya subsistem yang tinggi
keanekaragamannya).
Arti dari asas ini adalah pada ekosistem, populasi
yang sudah dewasa memindahkan energi, biomassa, dan keanekaragaman tingkat
organisasi ke arah yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi dan
keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah organisasi
yang lebih kompleks, atau dari subsistem yang lebih rendah keanekaragamannya ke
subsistem yang lebih tinggi keanekaragamannya
ASAS 12
Kesempurnaan adaptasi
suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan relatifnya dalam keadaan
suatu lingkungan.
Pengertian:
Populasi dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi
terhadap perubahan lingkungan fisikokimia dibandingkan dengan populasi dalam
ekosistem yang sudah mantap. Populasi dalam lingkungan dengan kemantapan fisiko
kimia yang cukup lama, tak perlu berevolusi untuk meningkatkan kemampuannya
beradaptasi dengan keadaan yang tidak stabil.
Asas ini merupakan kelanjutan dari asas 6 dan 7. Apabila pemilihan
(seleksi) berlaku, tetapi keanekaragaman terus meningkat di lingkungan yang
sudah stabil, maka dalam perjalanan waktu dapat diharapkan adanya perbaikan
terus-menerus dalam sifat adaptasi terhadap lingkungan. Jadi, dalam ekosistem
yang sudah mantap dalam habitat (lingkungan ) yang sudah stabil, sifat
responsive terhadap fluktuasi faktor alam yang tak terduga ternyata tidak
diperlukan. Yang berkembang justru adaptasi peka dari perilaku dan biokimia
lingkungan sosial dan biologi dalam habitat itu. Evolusi pada lingkungan yang
sukar ditebak perubahan faktor alamnya cenderung memelihara daya plastis
anggota populasi. Sedangkan evolusi pada lingkungan yang mantap, beranekaragam
secara biologi cenderung menggunakan kompleksitas itu untuk bereaksi terhadap
kemungkinan beraneka-macam perubahan.
Implikasi dari asas ini bahwa sesungguhnya tidak ada sebuah
strategi evolusi yang terbaik dan mandiri, semua tergantung pada kondisi
lingkungan fisik. Kesimpulannya bahwa populasi pada ekosistem yang belum
mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan lingkungan fisikokimia dibandingkan
dengan populasi pada ekosistem yang sudah mantap.
ASAS 13
Lingkungan yang secara
fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam
ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi
lebih jauh lagi.
Asas ini merupakan penjabaran dari asas 7, 9 dan 12. Pada
komunitas yang mantap, jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem
meningkat, sehingga apabila terjadi suatu goncangan pada salah satu jalur, maka
jalur yang lain akan mengambil alih, dengan demikian komunitas masih tetap
terjaga kemantapannya. Apabila kemantapan lingkungan fisik merupakan suatu
syarat bagi keanekaragaman biologi, maka kemantapan faktor fisik itu akan
mendukung kemantapan populasi dalam ekosistem yang mantap dan komunitas yang
mantap mempunyai umpan-balik yang sangat kompleks. Disini ada hubungan antara
kemantapan ekosistem dengan efisiensi penggunaan
energi.
ASAS 14
Derajat pola keteraturan
naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi
sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
Asas ini merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak adanya
keanekaragaman yang tinggi pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum
mantap, menimbulkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.
Ciri-Ciri Lingkungan/
Komunitas yang Mantap:
• Jumlah jalur
energi yang masuk melalui ekosistem meningkat (banyak)
• Lingkungan fisik
mantap (mudah“diramal”)
• Sistem control
umpan balik (feedback) komunitas sangat kompleks
• Efisiensi
penggunaan energi
• Tingkat
keanekaragaman tinggi
2.
SUMBER DAYA ALAM
A.
PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam
adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan
hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan
hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah,
air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam
seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi
lainnya.
B.
SUMBER DAYA ALAM DI
INDONESIA
Indonesia merupakan negara
dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya
keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini,
berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green
economy). Protokol Nagoya
sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil
dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam
hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber
daya alam tersebut. Kekayaan alam
di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
Dilihat dari sisi
astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga
banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
Dilihat dari sisi
geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak
terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
Daerah perairan di
Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis
tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.[
Tingginya tingkat
biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia
dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan
laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga
terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak
diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di
Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di
Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, sepertipetroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di
samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik
digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah
perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang
sangat besar.
C.
SUMBER DAYA ALAM DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin
banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada
gilirannya akan mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi
karena barang sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber daya
alam. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah
dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya
ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber
daya alam yang ada di dalam bumi.
Antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan
sumberdaya mempunyai hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan
ekonomi suatu perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumberdaya alam di
negara yang bersangkutan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan
yang memperlakukan sumberdaya alam dengan melihat hasil positif maupun
negatifnya. Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan pembangunan
yang didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang
didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Terdapat hubungan yang positif antara
pembangunan ekonomi dan pencemaran lingkungan, semakin giat pembangunan ekonomi
maka semakin tinggi pula derajat pencemaran lingkungan.
D.
PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM HAYARI DAN NON
HAYATI
1.
Sumber Daya Alam
Hayati
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya
alam yang ada di permukaan bumi dan hidup, antara lain hewan dan tumbuhan. Ciri
utama dari sumber daya alam hayati adalah tumbuh, bergerak, berkembang biak,
bernafas, dan membutuhkan makanan. Apakah kalian pernah mengetahui tumbuhan
atau bunga Kantong Semar? Ini adalah salah satu jenis tumbuhan yang bisa
memakan serangga yang hinggap di kelopak bunga. Indonesia merupakan salah satu
negara di dunia yang permukaan tanahnya kaya akan sumber daya alam hayati
(hewan dan tumbuhan) terbesar, sehingga disebut dengan paru-paru dunia.Berikut
beberapa contoh SDA hayati :
Hewan
Hewan termasuk salah satu dari sumber daya
alam hayati, dan termasuk dalam kategori dapat diperbarui.misalnya saja ada
hewan liar hewan peliharaan dipelihara oleh manusia. Jenis hewan yang biasa
diternakkan manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu hewan besar, hewan
sedang dan unggas. Hewan besar meliputi, sapi, kerbau, kuda, gajah, dan buaya.
Sedangkan yang termasuk dalam hewan sedang antara lain kambing, domba, kelinci,
babi, kemudian yang termasuk unggas antara lain ayam, itik, bebek, burung
puyuh. Selain hewan-hewan tersebut, pada saat ini manusia juga beternak
berbagai macam hewan khusus, seperti berbagai macam jenis ikan, berbagai macam
jenis burung, cacing hingga jangkrik.
Berikut
adalah sumber daya alam dari hewan
a). Bahan pangan
Hewan menghasilkan bahan makanan yang lezat, misalnya daging, telur, dan susu.
Keju merupakan produk olahan susu.
Daging dapat berasal dari ayam, sapi, kambing, kerbau, dan ikan.
Telur dapat berasal dari ayam, bebek, dan burung puyuh.
Susu dapat berasal dari sapi dan kambing.
a). Bahan pangan
Hewan menghasilkan bahan makanan yang lezat, misalnya daging, telur, dan susu.
Keju merupakan produk olahan susu.
Daging dapat berasal dari ayam, sapi, kambing, kerbau, dan ikan.
Telur dapat berasal dari ayam, bebek, dan burung puyuh.
Susu dapat berasal dari sapi dan kambing.
b). Bahan
sandang
Beberapa bahan sandang bermutu tinggi berasal dari hewan.
Kain sutra berasal dari serat kepompong ulat sutra.
Wol berasal dari serat rambut (bulu) domba.
Kulit sapi, kerbau, ular, dan buaya bernilai tinggi.
Kulit hewan-hewan itu dapat dibuat menjadi jaket, pelapis sofa dan jok mobil, sepatu, dan tas.
Beberapa bahan sandang bermutu tinggi berasal dari hewan.
Kain sutra berasal dari serat kepompong ulat sutra.
Wol berasal dari serat rambut (bulu) domba.
Kulit sapi, kerbau, ular, dan buaya bernilai tinggi.
Kulit hewan-hewan itu dapat dibuat menjadi jaket, pelapis sofa dan jok mobil, sepatu, dan tas.
c). Produk
kesehatan
Berbagai bagian tertentu dari hewan dipercaya merupakan obat mujarab.
Ada yang memanfaatkan madu yang dihasilkan lebah sebagai obat.
Susu kambing juga bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan.
Banyak orang meyakini bahwa air liur burung walet mampu meningkatkan stamina tubuh dan keindahan kulit.
Berbagai bagian tertentu dari hewan dipercaya merupakan obat mujarab.
Ada yang memanfaatkan madu yang dihasilkan lebah sebagai obat.
Susu kambing juga bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan.
Banyak orang meyakini bahwa air liur burung walet mampu meningkatkan stamina tubuh dan keindahan kulit.
Tumbuhan
Tumbuhan termasuk salah satu dari sumber daya
alam hayati, dan termasuk dalam kategori dapat diperbarui. Tumbuhan memiliki
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Tumbuhan
merupakan sumber makanan manusia, sehingga dapat dikatakan karena
tumbuhanlahmanusia bisa hidup dan berkembang biak.
Berikut
adalah sumber daya alam dari tumbuhan :
a). Bahan Pangan
Sayuran adalah contoh bahan pangan dari tumbuhan, misalnya bayam, kangkung, wortel, seledri, dan lainnya.
Nasi dibuat dari beras; beras berasal dari padi.
Roti dibuat dari terigu; terigu berasal dari biji gandum.
Kecap, tahu, tempe, dan oncom berasal dari kedelai.
Cokelat berasal dari biji cokelat.
Permen dibuat dari gula; gula berasal dari tebu.
Agar-agar berasal dari rumput laut.
Minyak goreng berasal dari kelapa sawit dan jagung.
a). Bahan Pangan
Sayuran adalah contoh bahan pangan dari tumbuhan, misalnya bayam, kangkung, wortel, seledri, dan lainnya.
Nasi dibuat dari beras; beras berasal dari padi.
Roti dibuat dari terigu; terigu berasal dari biji gandum.
Kecap, tahu, tempe, dan oncom berasal dari kedelai.
Cokelat berasal dari biji cokelat.
Permen dibuat dari gula; gula berasal dari tebu.
Agar-agar berasal dari rumput laut.
Minyak goreng berasal dari kelapa sawit dan jagung.
b). Bahan
Sandang
Pakaian yang kamu pakai, pasti ada yang terbuat dari kain katun.
Kain katun terbuat dari serat kapas.
Serat kapas berasal dari buah kapas.
Berbagai kasur, bantal, dan guling diisi dengan kapuk.
Kapuk berasal dari buah kapuk.
Pakaian yang kamu pakai, pasti ada yang terbuat dari kain katun.
Kain katun terbuat dari serat kapas.
Serat kapas berasal dari buah kapas.
Berbagai kasur, bantal, dan guling diisi dengan kapuk.
Kapuk berasal dari buah kapuk.
c). Peralatan
Rumah Tangga
Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat peralatan rumah tangga adalah kayu.
Kayu dipotong dan dihaluskan menjadi balok dan papan.
Balok dan papan digunakan untuk membuat kusen, tiang, pintu, meja, kursi, lemari, dan patung.
Kayu juga menjadi bagian penting untuk membuat gagang pisau, pigura, dan pensil.
Kertas juga dibuat dari kayu.
Selain kayu, bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan adalah batang bambu dan rotan.
Bambu dan rotan dimanfaatkan untuk membuat meja, kursi, dan lemari.
Ban sepeda dan ban mobil terbuat dari karet.
Karet berasal dari getah pohon karet.
Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat peralatan rumah tangga adalah kayu.
Kayu dipotong dan dihaluskan menjadi balok dan papan.
Balok dan papan digunakan untuk membuat kusen, tiang, pintu, meja, kursi, lemari, dan patung.
Kayu juga menjadi bagian penting untuk membuat gagang pisau, pigura, dan pensil.
Kertas juga dibuat dari kayu.
Selain kayu, bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan adalah batang bambu dan rotan.
Bambu dan rotan dimanfaatkan untuk membuat meja, kursi, dan lemari.
Ban sepeda dan ban mobil terbuat dari karet.
Karet berasal dari getah pohon karet.
d). Produk
Kesehatan dan Perawatan Tubuh
Jamu termasuk obat tradisional.
Jamu dibuat dari berbagai tanaman obat, misalnya kencur, jahe, kunyit, kumis kucing, dan pace (mengkudu).
Berbagai produk perawatan tubuh menggunakan sari tumbuhan sebagai bahan utamanya. Sampo dibuat dari lidah buaya, urang aring, kelapa,, dan kemiri.
Sabun mandi dibuat dari sari lidah buaya, apel, bunga mawar, dan avokad.
Jamu termasuk obat tradisional.
Jamu dibuat dari berbagai tanaman obat, misalnya kencur, jahe, kunyit, kumis kucing, dan pace (mengkudu).
Berbagai produk perawatan tubuh menggunakan sari tumbuhan sebagai bahan utamanya. Sampo dibuat dari lidah buaya, urang aring, kelapa,, dan kemiri.
Sabun mandi dibuat dari sari lidah buaya, apel, bunga mawar, dan avokad.
Oleh
karena itu tidaklah salah kalau dikatakan bahwa tanpa tumbuhan manusia tidak
dapat hidup. Coba kalian perhatikan, jenis tumbuhan apa saja yang kita konsumsi
setiap hari? Sumber daya alam hayati tumbuhan dapat dikelompokkan dalam tiga
kelompok besar, yaitu hutan, lahan pertanian dan perkebunan.
Sumber Daya Alam
Hutan
Hutan adalah sebuah areal atau wilayah yang
luas atau sangat luas, biasanya terletak di lereng sebuah pegunungan (dataran
tinggi) yang mempunyai ciri khas banyak ditumbuhi berbagai macam pohon atau
salah satu jenis pohon tertentu yang sangat padat. Sumber daya hutan
menghasilkan banyak barang untuk kepentingan kesejahteraan manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Sumber
Daya Alam Hasil Pertanian
Pertanian
adalah sebuah areal atau wilayah yang luas, yang dengan sengaja ditanami oleh
manusia dengan tumbuhan tertentu, biasanya sejenis, dengan tujuan untuk
diperdagangkan dan serta untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya
alam pertanian biasanya terletak di daerah dataran rendah, walaupun tidak
menutup kemungkinan ada yang mengusahakan lahan pertanian di dataran tinggi.
Jenis tumbuhan yang ditanam di lahan pertanian antara lain: padi, jagung,
kedelai, sayur-sayuran, tomat, lombok, bunga, dan sebagainya.
Sumber Daya Alam
Hasil Perkebunan
Perkebunan adalah sebuah areal atau wilayah
yang dengan sengaja ditanami oleh manusia dengan tumbuhan tertentu, biasanya
tanaman sejenis, dibudidayakan dengan tujuan untuk diperdagangkan serta untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam perkebunan biasanya terletak
di daerah antara dataran rendah dan dataran tinggi. Jenis tumbuhan yang ditanam
di lahan perkebunan antara lain: cokelat, kelapa sawit, teh, apel, tembakau,
kapas, cengkeh, tebu, bunga, dan sebagainya.
2.
Sumber Daya Alam
Non-Hayati
Sumber daya alam non-hayati adalah sumber
daya alam yang ada di atas permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi tetapi
tidak hidup, antara lain tanah, udara dan air.
Tanah
Tanah adalah lapisan bumi bagian atas yang
terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses
alamiah. Bahan organik merupakan bahan sisa makluk hidup yang telah mati. Tanah
termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, karena tanah terbentuk dari
bahan-bahan sisa makluk hidup yang telah mati, seperti dahan, daun, ranting,
kotoran, pohon, hewan juga manusia yang diurai oleh hewan-hewan kecil seperti
rayap menjadi tanah. Tanah dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, namun
untuk kesempatan ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu tanah yang subur dan
tanah yang tidak subur.
Air
Air adalah suatu zat yang terdiri dari zat
hidrogen dan oksigen (H2O). Kita semua mengetahui apa itu air, karena setiap
hari kita tidak bisa melepaskan diri dari air, bahkan disarankan dalam satu
hari minimal kita harus minum air sebanyak 1 liter. Air merupakan salah satu
sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup.
Air adalah sumber kehidupan, tanpa air
manusia dan makluk lainnya akan mati. Pernahkah kalian mencoba untuk menanam
tumbuhan dalam pot? Perhatikan apa perbedaan antara tanaman dalam pot yang
secara rutin disiram dengan air dan yang tidak pernah disiram?. Demikian halnya
dengan manusia, bila tidak pernah disiram air? Oleh karena itu, kita sering
mendengar manusia mengalami musibah karena tidak memiliki air, atau bertengkar
karena air.
Udara
Udara termasuk salah satu sumber daya alam
yang dapat diperbarui. Caranya melalui kegiatan fotosintesis pada tumbuhan.
Bilamana permukaan tanah banyak ditumbuhi tanaman, maka udara bersih dan sehat
banyak diperoleh di daerah tersebut, demikian halnya sebaliknya. Hal ini
dikarenakan tumbuhan menghasilkan udara bersih.
Berikut
adalah sumber daya alam dari non hayati :
a). Bahan
bangunan
Sekolah dibangun dengan menggunakan batu bata, pasir, semen, genting, dan tiang besi.
Batu bata dan genting dibuat dari tanah liat.
Pasir berasal dari hancuran batuan.
Semen dibuat dari batu kapur dan hancuran batuan lain.
Tiang besi dibuat dari logam besi.
Sekolah dibangun dengan menggunakan batu bata, pasir, semen, genting, dan tiang besi.
Batu bata dan genting dibuat dari tanah liat.
Pasir berasal dari hancuran batuan.
Semen dibuat dari batu kapur dan hancuran batuan lain.
Tiang besi dibuat dari logam besi.
b). Peralatan
rumah tangga
Saat ini, bahan yang sering digunakan untuk membuat berbagai peralatan rumah tangga adalah plastik.
Plastik berasal dari bahan kimia buatan yang diolah di pabrik.
Berbagai benda dari plastik antara lain ember, baskom, sendok, sedotan, dan kantong plastik.
Sendok dan garpu dibuat dari logam besi.
Panci dan penggorengan dari logam alumunium.
Kalung, gelang, dan cincin dari emas dan perak.
Kabel listrik terbuat dari logam tembaga.
Ada berbagai jenis bahan bakar misalnya minyak tanah, gas, bensin, solar, dan batu bara.
Minyak tanah digunakan untuk kompor dan lampu minyak.
Gas digunakan untuk kompor gas.
Bensin digunakan untuk mobil dan motor.
Solar digunakan untuk mesin disel.
Batu bara digunakan sebagai bahan bakar industri logam
Saat ini, bahan yang sering digunakan untuk membuat berbagai peralatan rumah tangga adalah plastik.
Plastik berasal dari bahan kimia buatan yang diolah di pabrik.
Berbagai benda dari plastik antara lain ember, baskom, sendok, sedotan, dan kantong plastik.
Sendok dan garpu dibuat dari logam besi.
Panci dan penggorengan dari logam alumunium.
Kalung, gelang, dan cincin dari emas dan perak.
Kabel listrik terbuat dari logam tembaga.
Ada berbagai jenis bahan bakar misalnya minyak tanah, gas, bensin, solar, dan batu bara.
Minyak tanah digunakan untuk kompor dan lampu minyak.
Gas digunakan untuk kompor gas.
Bensin digunakan untuk mobil dan motor.
Solar digunakan untuk mesin disel.
Batu bara digunakan sebagai bahan bakar industri logam
E.
LANDASAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
Dari beberapa kebijakan pemerintah di bidang sumber
daya alam dan lingkungan hidup,terdapat kebijakan yang dapat dipedomani dan
disinergikan dengan kebijakan-kebijakan pembangunan lingkungan hidup di daerah.
Pokok-pokok kebijakan sumber daya alam dan lingkungan hidup
:
a. Bidang Energi
1. Kebijakan pencegahan pencemaran; Baku Mutu
Limbah Cair penambangan batu bara, Baku Mutu kualitas udara ambient dan emisi
gas buang kendaraan bermotor, dan pelaksanaan AMDAL pada setiap kegiatan
penambangan.
2. Kebijakan produksi dan penyediaan energi yang
ramah lingkungan.
3. Kebijakan penguatan security of supply, dengan upaya
penyediaan bahan bakar campuran BBM seperti gahosol, biodisel, dll.
4. Kebijakan pemanfaatan energi yang ramah
lingkungan.
5. Kebijakan pemanfaatan energi tak terbarukan
dengan efisien dan hemat.
6. Kebijakan pemenfaatan energi terbarukan, dengan dorongan
investasi dan inovasi teknologi.
b.
Bidang Pengairan
1. Meningkatnya kualitas air sungai
khususnya di seluruh DAS kritis disertai pengendalian dan pemantauan secara
kontinyu;
2. Terjaganya danau dan situ, khususnya di Jabodetabek,
dengan kualitas air yang memenuhi syarat;
3. Berkurangnya pencemaran air dan tanah di kota kota
besar disertai pengendalian dan pemantauan terpadu antar sektor;
4. Terkendalinya kualitas air laut melalui pendekatan
terpadu antara kebijakan konservasi wilayah darat dan laut;
5. Membaiknya kualitas udara perkotaan khususnya
di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan, didukung oleh perbaikan manajemen dan
sistem transportasi kota yang ramah lingkungan;
6. Berkurangnya
penggunaan bahan perusak ozon (ODS/Ozone Depleting Substances) secara bertahap
dan sama sekali hapus pada tahun 2010; (7)
7. Berkembangnya
kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim global;
8. Pemanfaatan
keanekaragaman hayati secara berkelanjutan sesuai pedoman IBSAP 2003-2020
(Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan);
9. Meningkatnya
upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam manajemen persampahan untuk mengurangi
beban TPA;
10.Regionalisasi
pengelolaan TPA secara profesional untuk mengantisipasi keterbatasan lahan di
Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya;
11.Mengupayakan
berdirinya satu fasilitas pengelolaan limbah B3 yang baru di sekitar pusat
kegiatan induatri;
12.Tersusunya aturan
pendanaan lingkungan yang inovatif sebagai terobosan untuk mengatasi kecilnya
pembiayaan sektor lingkungan hidup;
13.Sosialisasi berbagai
perjanjian internasional kepada para pengambil keputusan di tingkat pusat dan
daerah;
14.Membaiknya sistem
perwakilan Indonesia di berbagai konvensi internasional untuk memperjuangkan
kepentingan nasional; dan
15.Meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara sumber daya alam dan lingkungan
hidup.
c. Bidang
Kehutanan
1. Tegaknya
hukum, khususnya dalam pemberantasan illegal loging dan penyelundupan kayu;
2. Pengukuhan
kawasan hutan dalam tata ruang seluruh propinsi di Indonesia, setidaknya 30
persen dari luas hutan yang telah ditata batas;
3. Optimalisasi
nilai tambah dan manfaat hasil hutan dan kayu;
4. Meningkatnya
hasil hutan non kayu sebesar 30 persen dari produksi (2004);
5. Bertambahnya
hutan tanaman industri (HTI), seluas 3 juta hektar, sebagai basis pengembangan
ekonomi hutan;
6. Konservasi
hutan dan rehabilitasi lahan di 141 DAS prioritas untuk menjamin pasokan air
dari sistem penopang kehidupan lainnya;
7. Desentralisasi
kehutanan melalui pembagian wewenang dan tangghung jawab yang disepakati oleh
Pusat dan Daerah;
8. Berkembangnya
kemitraan antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam pengelolaan hutan
lestari; dan
9. Penerapan
iptek yang inovatif pada sektor kehutanan.
d. Bidang Kelautan
1. Berkurangnya pelanggaran dan perusakan sumber
daya kelautan;
2. Membaiknya pengelolaan ekosistem pesisir,
laut, dan pulau-pulau kecil secara terpadu;
3. Selesainya batas laut dengan negara tetangga;
dan
4. Serasinya peraturan perundang di bidang
kelautan.
e. Bidang Pertambangan dan Sumber Daya Minera
1. Optimalisasi peran
migas dalam penerimaan negara guna menunjang pertumbuhan ekonomi;
2. Meningkatnya cadangan, produksi, dan ekspor
migas;
3. Terjaminnya pasokan migas dan
[produk-produknya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri;
4. Terselesaikannya Undang undang Pertambangan
sebagai pengganti Undang undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Pokok Pokok
Pertambangan;
5. Meningkatnya investasi pertambangan dengan
perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha;
6. Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk
pertambangan; (7)
7. Terjadinya alih teknologi dan kompetensi
tenaga kerja;
8. Meningkatnya kualitas industri hilir yang
berbasis sumber daya mineral,
9. Meningkatnya keselamatan dan kesehatan kerja
pertambangan; dan
10.Berkurangnya
kegiatan pertambangan tanpa ijin (PETI).
F.
KARAKTERISTIK EKOLOGI
SUMBER DAYA ALAM
Ekologi
adalah suatu kajian studi terhadap hubungan timbal balik ( interaksi ) antar
organisme dan antara organisme dengan lingkungannya.
Faktor
- faktor pembatas ekologi ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa
hasil yang lestari. Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi
pembangunan, ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.
Kebutuhan untuk
memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa
depan
2.
Kenyataan bahwa
peningkatan pembangunan pada daerah - daerah pertanian tadisional yang telah
terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh
pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru
3.
Kenyataan bahwa
penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah
pertama yang logis dalm pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber
alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi
manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas
daerah ( Dasmann, 1973 )
Seperti pernyataan diatas, sumber daya alam adalah energi yang
sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang
sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari
kehidupan manusia. Beberapa contoh yang bisa kita lihat bahwa sumber daya alam
ini tak bisa lepas dari kehidupan kita sehari - hari.
Untuk menjamin keberlanjutan
fungsi layanan sosial - ekologi alam dan keberlanjutan sumber daya alam dalam
cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan
instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam
dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme, dan keterancaman kepunahan flora dan
fauna, aliran - aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dena
konstelasi geo-politik wilayah
Dengan pertimbangan -
pertimbangan ini maka pilihan - pilihan atas sistem budidaya, teknologi
pemungutan / ekstrasi SDA dan pengolahan hasil harus benar - benar
mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal
sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang
diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi keharusan untuk
menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa dipastikan
bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang
berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi
beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang tinggi
dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan
pengelolaan sumber daya alam di wilayah ekositem. Semakin tinggi partisipasi politik
dari pihak - pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang
lebih akomodatif terhadap kepentingan bersama yang " intangible "
yang dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah
ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun
kapasitas masyarakat adat yang berdaulat harus diimbangi dengan jaringan
kesaling-tergantungan dan jaringan saling berhubungan antar komunitas dan antar
para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar pihak yang berbeda
kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik
yang partisipatif demokrasi
Kondisi seperti ini bisa
diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan membentuk Dewan
Konsultasi Multi-pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah atau Daerah,
atau Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah atau Daerah yang berada di luar
struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki posisi kuat
untuk melakukan intervensu kebijakan. Untuk wilayah atau kabupaten yang
populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam
lembaga seperti ini harus ada.
G. DAYA DUKUNG
LINGKUNGAN
Menurut
Soerjani et al. (1987), pengertian daya dukung lingkungan adalah batas teratas
dari pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi
oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Menurut Khana
dalam KLH (2010) daya dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk mendapatkan hasil atau produk di suatu daerah dari sumber daya
alam yang terbatas dengan mempertahankan jumlah dan kualitas sumberdayanya.
Sesuai
dengan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan tidak
hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan sumberdaya alam dalam mendukung
kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima beban pencemaran dan
bangunan.
Menurut
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan
Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pengertian
(Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU No. 23/ 1997, daya
dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya.
Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya
dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang
dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu.
Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua)
komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas
tampung limbah (assimilative capacity).
Sedangkan
menurut Lenzen (2003), kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapat dinyatakan
dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia. Luas area
untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi (ecological
footprint). Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat
keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian
dibandingkan dengan luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara jejak
ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai
perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan. Carrying capacity
atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam
menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang
panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan
memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang
mendiami suatu kawasan.
Definisi Daya Dukung Lingkungan/Carrying
Capacity yang lain adalah sebagai berikut:
a. Jumlah
organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung
oleh suatu lingkungan
b. Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh
suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
c. Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada
suatu lingkungan dalam periode jangka panjang tampa membahayakan lingkungan
tersebut
d. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang
dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
e. Rata-rata
kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia
dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang
diperkirakan untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas
pembawa akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat
tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari
masing-masing lingkungan tempat tinggal tersebut.
H.
KETERBATASAN KEMAMPUAN MANUSIA
Manusia sebagai pengolah sumber daya
alam dituntut semaksimal mungkin untuk mengolah sumber daya alam. Tapi banyak
diantara manusia tersebut yang tidak mampu untuk mengolah sumber daya alam yang
telah tersedia yang mengakibatkan negara kita selalu tertinggal dari
Negara-negara lain diluar sana yang sudah maju. Padahal negara-negara tersebut
tidaklah memiliki sumber daya alam sebanyak yang kita punya ,tapi mereka selalu
dapat mengolah setiap sumber daya alam yang telah tersedia di Negara mereka
yang membuat negara mereka terus maju.
Maka dari itu yang harus kita
lakukan adalah kita harus lebih meningkatkan sumber daya manusia atau kemampuan
dari masyarakat kita agar bisa memaksimalkan atau mengolah sumber daya alam
kita yang begitu melimpah ini. Bukan mustahil jika kita bisa mengolahnya, kita
akan seperti Negara-negara yang telah maju atau bahkan melebihi mereka.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita
sebagai manusia harus mengetahui tentang asas-asas pengetahuan lingkungan.
tujuannya adalah untuk kita harus mentaati aturan-aturan yang telah berlaku
agar lingkungan yang ada di sekitar kita pada khususnya dan lingkungan
diseluruhnya pada umumnya tidak terjadi kerusakan. Karena sekarang banyak
terjadi kerusakan pada lingkungan di dunia yang disebabkan ketidak tahuan
manusia terhadap asas-asas tersebut, atau mungkin memang itu adalah ulah
manusia yang hanya memikirkan materi dan kepentingannya diri sendiri untuk
meraup banyak keuntungan tanpa memikirkan dampak yang terjadi pada lingkungan
yang ada di bumi nanti.
Perkembangan
kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, menunjukkan kemajuan yang
yang cukup signifikan. Perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan
lingkungan hidup meningkat, baik dari jumlah dan materi cakupan. Dengan
demikian, akan semakin lengkap kebijakan publik pengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia. Namun demikian kebijakan dan pengelolaan lingkungan hidup yang ada
di Indonesia masih banyak permasalahan dan kendala yang didapatkan. Sehingga
pemerintahan kita saat ini masih berusaha untuk memperbaiki kebijakan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Begitu juga dengan masyarakat yang mulai
memperhatikan lingkungan yang ada di sekitarnya. Dengan kebijakan yang diambil
oleh pemeritahan negara untuk lingkungan yang lebih baik lagi sangat dibutuhkan
bagi kita sebagai masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup yang ada disekitar
kita. Karena kelestarian lingkungan hidup semua ada pada kita tinggal bagaimana
kita meliharanya. Dengan hambatan dalam pemerintah menjalankan kebijakan dan
pengelola lingkungan ini, pemerintah akan tetap berusaha.
Manusia memang tidak ada yang sempurna . Tapi ketidak sempurnaan itu jangan di
jadikan alasan kita untuk berkarya dan melakukan hal yang tidak mungkin kita
lakukan Berusaha dan jangan pernah
menguluh dan putus asa . oleh karena itu kita harus bersyukur karna kita masih
di beri kenikmatan oleh allah swt.
3.2 Saran
Bagi Pemerintah dalam mengambil kebijakan dan pengelolan lingkungan hidup
sebaiknya harus diperhatikan lagi secara baik dan benar sehingga keputusan yang
tetapkan tidak ada lagi ada hambatan dalam menjalankan kebijakan tersebut.
Permasalaan yang ada juga harus diperhatikan secara teliti sehingga dapat
dilihat dimana letak dari faktor pecemaran lingkungan yang ada. Jika
solusi telah didapatka pemerintah sebaiknya bersosialisasi dengan masyarakat
untuk bersama-sama menjaga lingkungan kita. Sehingga masyarakat lambat-laun
akan lebih memperhatikan lingkungan hidup yang ada disekitarnya. Sebaiknya
juga, pemerintah harus membuat peraturan bagi masyarakat yang tidak
memperhatikan lingkungan dan masih menggangap hal ini sepele harus diberi
sansi bagi yang melanggar sehingga masyarakat benar-benar memperhatikan masalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://intankartikaningrum.blogspot.co.id/2013/04/asas-pengetahuan-lingkungan_2.html (11
oktober 2016)
https://ahmadharisandi7.wordpress.com/2015/10/19/1-asas-asas-pengetahuan-lingkungan/ (11
oktober 2016)
http://setiadirizky.blogspot.co.id/2015/10/asas-asas-pengetahuan-lingkungan_13.html (11
oktober 2016)
http://geriwihandyka.blogspot.co.id/2015/10/asas-asas-pengetahuan-lingkungan-dan.html (11
oktober 2016)
http://machmudaqdama.blogspot.co.id/2015/10/asas-asas-pengetahuan-lingkungan-dan.html (11
oktober 2016)
https://anggapermana30.wordpress.com/2015/10/18/pengetahuan-lingkungan-dan-sumber-daya-alam/ (11
oktober 2016)
http://ridharadiktya.blogspot.co.id/2015/10/katapengantar-pertama-tamamarilah-kita.html
(13 oktober 2016)
http://delianadestisera31.blogspot.co.id/2015/10/sumber-daya-alam.html
(13 oktober 2016)
http://satriaanggara112.blogspot.co.id/2015/10/ekologi-ilmu-lingkungan-dan-sumber-daya.html
(13 oktober 2016)