Jumat, 29 Januari 2016

Ilmu Pengertahuan, Teknologi, dan Kemiskinan

BAB I
Pendahuluan

A.   Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah dua hal yang tak akan pernah bisa terlepaskan dari kehidupan manusia. Apalagi, abad 21 ini adalah era globalisasi dimana hampir semua kegiatan manusia menggunakan sistem teknologi. Yang mana perkembangan teknologi sangatlah pesat, dalam hal ini teknologi sangat berpengaruh di kehidupan sosial kita. Apalagi jika kita amati lebih jauh,  IPTEK sangat berpengaruh pada kehidupan sosial.
Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyonsong masa depan, sudah diberi kepercayaan yang mendalam. Dia dapat mempermudah kegiatan manusia, meskipun mempunyai dampak sosial yang muncul sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu. Kita misalkan saja manusia yang bisa memanfaatkan IPTEK maka akan memiliki status pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu orang yang berpendidikan tinggi identik dengan status sosial yang tinggi. jika status sosial seseorang tinggi maka tingkat kemakmurannya juga akan tinggi pula. Untuk itulah jika diamati dengan seksama maka terdapat hubungan yang sangat kuat antara IPTEK dengan kesejahteraan masyarakat.

Kesejahteraan masyarakat maka akan meliputi kemakmuran dan kemiskinan. Bilamana masyarakat bisa makmur apabila berhasil mengikuti dan menggunakan perkembangan IPTEK maka masyarakat tersebut termasuk masyarakat yang sejahterah, dan sebaliknya, masyarakat yang tidak dapat mengikuti IPTEK dengan baik maka terjadi kemiskinan.

Kemiskinan sendiri merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita masyarakat adil dan makmur. Berbicara tentang kemiskinan akan menghadapkan kita pada persoalan lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial dan persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat.

Kemiskinan memang menjadi masalah yang serius dalam menghadang kemajuan IPTEK. Hal ini disebabkan, masyarakat miskin dipastikan tidak akan bisa menikmati kemajuan teknologi. Malah yang terjadi masyarakat miskin akan menghambat perkembangan teknologi. Bukan hanya itu saja, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberikan dampak dalam sektor ekonomi sehingga masyarakat akan terseleksi dan membuat mereka menjadi miskin ketika dampak IPTEK mulai merajarela.

Untuk itulah, perlu adanya pemahaman yang mendalam antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan kemiskinan serta kemakmuran masyarakat sehingga ada kemungkinan muncul sebuah kesalahan persepsi mengenai IPTEK yang sangat erat kaitannya dengan kemunculan kemiskinan yang terus berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan?
2.    Apa hubungan antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan?
3.    Bagaimana dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap kemakmuran masyarakat?
4.    Bagaimana cara Mengoptimalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk kemakmuran masyarakat?

C. Tujuan
1.    Mengetahui definisi dan maksud dari Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
2.    Mengetahui hubungan antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
3.    Memahami dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap kemakmuran masyarakat
4.    Memahami cara optimalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk kemakmuran masyarakat

BAB II
Pembahasan
I.        Ilmu Pengetahuan

A.   Pengertian Ilmu
Pengertian ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf abjad, lalu berlanjut menelaah kata-kata  dan seiring bertambahnya usia secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kita terus belajar membaca, hanya saja yang dibaca sudah berkembang bukan hanya dalam bentuk bahasa tulis namun membaca alam semesta seisinya sebagai usaha dalam menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka hidup menjadi mudah, karena ilmu juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.

B.   Macam-macam pengertian ilmu
1.    Ilmu adalah panduan atau petunjuk yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia sebagai  bekal untuk menjadi khalifah dalam mengelola dunia, ibarat ketika kita membeli suatu barang elektronik maka dibekali buku panduan oleh produsenya untuk dipelajari sehingga dapat menemukan cara terbaik dalam menggunakan, merawat dan memperbaiki barang elektronik tersebut.
2.    Ilmu adalah cahaya sebagai penerang langkah kehidupan serta bekal untuk mengenal Tuhan.
3.    Ilmu merupakan alat untuk membedakan antara orang yang mengetahui dengan tidak mengetahui.
4.    Tuhan akan meninggikan derajat orang-orang berilmu apabila mengamalkan ilmunya. Derajat orang berilmu yang bermanfaat itu lebih tinggi dari ahli ibadah.
5.    Ilmu itu jauh lebih baik dari pada harta.
C.   Tujuan ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan alirannya, yaitu:
1.    Pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu sebatas untuk memenuhi rasa keingintahuan manusia.
2.    Ilmu pengetahuan pragmatis. Aliran ini meyakini bahwa pengembangan ilmu pengetahuan haruslah dapat memberikan menfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah kehidupan


1.    Sumber-sumber ilmu
1.    Kabar yang dapat dipercaya.
2.    Indera lahir maupun batin.
3.    Akal berupa nalar maupun intelektual
4.    Intuisi

2.    Jenis-jenis ilmu
1.    Ilmu abadi yaitu pengetahuan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia dalam bentuk kitab suci alquran dan hadist yang disampaikan kepada manusia melalui perantara rasul sebagai utusan Tuhan, ilmu jenis ini merupakan suatu bentuk yang sudah pasti benar dan tidak berubah serta dapat dibuktikan dalam situasi,kondisi dan zaman apapun.
2.    Ilmu yang dicari yaitu pengetahuan yang didapat oleh manusia sebagai hasil dari usaha mencari suatau definisi alam semesta, ilmu jenis ini dapat berubah entah itu bertambah maupun berkurang sesuai dengan hasil riset penemuan manusia sebagai makhluk yang dibekali akal. sebuah ilmu bisa dianggap benar dimasa lalu namun bisa jadi sudah tidak cocok dimasa depan ketika dilakukan penelitian baru.
D.   4 Hal Sikap yang Ilmiah, yaitu:
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya (memelajari, meneruskan, menolak/menerima serta mengubah/menambah suatu ilmu). Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1.    Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif .
2.    Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3.    Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4.    Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

Beberapa sikap ilmiah lainnya dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
1.      Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
2.      Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3.      Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
4.      Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
5.      Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
6.      Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya

Lebih rinci lagi Diederich mengidentifikasikan 19 komponen sikap ilmiah yakni sebagai berikut:
1.    Selalu meragukan sesuatu.
2.    Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah.
3.    Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental.
4.    T e k u n.
5.    Suka pada sesuatu yang baru.
6.    Mudah mengubah pendapat atau opini.
7.    Loyal etrhadap kebenaran.
8.    Objektif
9.    Enggan mempercayai takhyul.
10. Menyukai penjelasan ilmiah.
11. Selalu berusaha melengkapi penegathuan yang dimilikinya.
12. Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
13. Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi.
14. Menyadari perlunya asumsi.
15. Pendapatnya bersifat fundamental.
16. Menghargai struktur teoritis
17. Menghargai kuantifikasi
18. Dapat menerima penegrtian kebolehjadian dan,
19. Dapat menerima pengertian generalisasi

II.        Teknologi

A.   Pengertian Teknologi
Teknologi adalah kumpulan alat, termasuk mesin, modifikasi, pengaturan dan prosedur yang digunakan oleh manusia. Teknologi secara signifikan memengaruhi manusia serta kemampuan spesies hewan lain untuk mengendalikan dan beradaptasi dengan lingkungan alami mereka. Istilah ini dapat diterapkan secara umum atau untuk daerah tertentu. Contoh: teknologi informasi, teknologi nuklir, teknologi pertanian, dan teknologi komunikasi.

Dalam spesies manusia, teknologi dimulai dengan konversi sumber daya alam menjadi peralatan sederhana. Penemuan prasejarah dari bagaimana mengendalikan api meningkat ke sumber makanan yang tersedia, serta penemuan roda membantu manusia dalam perjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka.

Perkembangan teknologi terbaru, termasuk mesin cetak, telepon dan internet telah mengurangi hambatan fisik untuk komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.

Memang sampai saat ini, diyakini bahwa perkembangan teknologi dibatasi hanya untuk manusia. Tetapi, studi ilmiah terbaru menunjukkan bahwa beberapa binatang telah mengembangkan alat-alat sederhana bersama manusia.

Perdebatan filosofis telah muncul atas penggunaan sekarang dan masa depan teknologi di masyarakat, dengan perselisihan tentang apakah teknologi itu memperburuk atau meningkatkan kondisi manusia.
B.   Definisi teknologi dan pengertian teknologi
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan sebuah objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang metode dan seni.

Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai.

Definisi teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini.

Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya para ilmuan dan insinyur. Dalam penggunaan ini, pengertian teknologi mengacu pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah di dunia nyata.

Kata "teknologi" juga dapat digunakan untuk merujuk kepada kumpulan teknik. Dalam konteks ini, itu adalah keadaan saat ini dari pengetahuan manusia tentang bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan, untuk memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan.

Teknologi seringkali merupakan konsekuensi dari ilmu dan rekayasa, meskipun kegiatan manusia justru mendahului kedua ranah tersebut.
C.   Definisi Teknologi Menurut Ahli Berbagai Sumber

a)    Definisi Teknologi Menurut Poerbahawadja Harahap, Teknologi adalah : 
1.    Ilmu yang menyelidiki cara- cara kerja di dalam tehnik
2.    Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik- pabrik dan industri- industri.
b)    Definisi Teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158), Teknologi adalah ;
1.    Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan
2.    Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
c)    Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002 : 46) . Teknologi adalah sebagai benda, sebuah obyek, bahan dan wujud yang jelas- jelas berbeda dengan manusia.

d)    Definisi Teknologi menurut Wikipedia situs wiki terbesar di Dunia ini, Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

e)    Menurut Miarso (2007 : 62) : Teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.

Teknologi masa kini telah banyak berkembang di masyarakat. Penggunaan teknologi oleh manusia sendiri diawali dengan alat-alat sederhana yang dibuat oleh manusia pada jaman dahulu. Contohnya saja pada teknologi otomotif, mungkin roda saat ini dianggap oleh manusia hanya biasa saja. Namun pada jaman dahulu teknologi tersebut adalah teknologi paling inovatif, karena roda sangat membantu manusia untuk perjalanan. Namun jika dibandingkan dengan teknologi jaman sekarang, roda mungkin hanya tinggal sejarah.

Namun, teknologi jaman sekarang masih terus berkembang pesat dan menciptakan inovasi dan karya-karya terbaru. Salah satunya adalah teknologi Smartphone yang menjadi fenomena pada saat ini. Smartphone menjadi fenomena karena beberapa kelebihan yang dimilikinya daripada handphone lainnya. Oleh karena itu juga, smartphone disebut sebagai teknologi baru.

D.   Ciri-Ciri Fenomena Teknik pada Masyarakat
Menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Rasionalistas, artinya tindakan yang spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2.    Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan atau tidak alamiah.
3.    Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
4.    Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5.    Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6.    Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan idiologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7.    Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

E. Ciri-ciri Teknologi Barat
1.    Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum elit daripada dengan buruh itu sendiri.
2.    Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
3.    Kosmologi atau pandangan teknologi Barat adalah: menganggap dirinya sebagai pusat yang lain.

III.        Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai

A.   Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Ilmu
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral.TEKNOLOGI DAN NILAI Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaanpembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan danteknologi. Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurangmemperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi manusiawinya.Perdebatan sengit dalam menduduk perkarakan nilai dalam kaitannya dengan ilmuteknologi. Sehingga kecenderungan sekarang ada dua pemikiran, yaitu :

1)    Yang menyatakan ilmu bebas nilai.
2)    Yang menyatakan ilmu tidak bebas nilai.

Secara garis besar,adalah sebagai berikut:
1)    Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah untuk mengenali kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
2)    Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya untuk mempermudah pekerjaan manusia. 
3)    Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.

IV.        Kemiskinan

A.   Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan diluar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.
B.   Mengukur Kemiskinan
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori, yaitu: Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif.
1.    Kemiskinan dipinggiran kota besarKemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten, tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat/negara. Kemiskinan absolut juga merupakan situasi dimana penduduk atau sebagian penduduk yang hanya dapat memenuhi makanan, pakaian, dan perumahan yang sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang minimum. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari jumlah makanan yang dikonsumsi dibawah jumlah yang cukup untuk menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa). Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dengan pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari.
2.    Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang tidak berhubung dengan garis kemiskinan, kemiskinan jenis ini bersumber dari prefektif masing-masing orang, yaitu karena orang tersebut merasa miskin. Kemiskinan jenis ini bisa menimpa siapa saja. Sebagai contoh, bila seorang pegawai dengan pendapatan 5 juta perbulan mengetahui rekan sekantornya yang selevel memiliki pendapatan yang nilainya 3x lipat, seketika pegawai tersebut akan merasa marah, geregetan. Pada kondisi tersebut pegawai tersebut mengalami kemiskinan relatif atau orang yang sudah memiliki tingkat pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum tidak selalu berarti tidak miskin, ada ahli yang berpendapat bahwa walaupun sudah mencapai tingkat kebutuhan dasar minimum tetapi masih jauh lebih rendah di bandingkan dengan keadaan masyarakat sekitarnya, maka orang tersebut masih berada dalam keadaan miskin. ini terjadi karena kemiskinan lebih banyak di tentukan oleh keadaan sekitarnya, daripada lingkungan orang yang bersangkutan.

Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia berkembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara seperti ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.

C.   Penyebab kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
1.    Penyebab individual atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
2.    Penyebab Keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
3.    Penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Contohnya individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga.
4.    Penyebab agensi, yang meluhat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dati aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain, contoh lainnya adalah perbudakaan.
5.    Penyebab structural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

D.   Ciri-ciri manusia yang hidup dibawah garis kemiskinan
  1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
  2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
  3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
  4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
  5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

E.   Fungsi kemiskinan :
  1. Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial , membuat lapangan kerja baru dan memanfaatkan pemulung dalam mengumpulkan barang bekas.
  2. Fungsi sosial : Menimbulkan rasa simpatik, sehingga munculnya badan amal dan zakat untuk menolong kaum miskin yang ada.
  3. Fungsi cultural : Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat, sumber inspirasi sastawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
  4. Fungsi politik : sebagai kaum yang merasakan kinerja pemerintahan dalam perbaikan ekonomi, dan sebagai kaum yang mengkritik jika perekonomian tidak mengalami perubahan.

BAB III
Penutup

A.   Analisa
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberikan banyak dampak yang serius terhadap kemiskinan dan kemakmuran suatu masyarat. Ibarat dua mata pisau, IPTEK akan memberikan dampak positif dan negatif bagi sebagian orang. Bahkan ada pepatah yang mengatakan :

“siapa yang menguasai teknologi, maka dia yang menguasai dunia”

Maksud dari pepatah di atas adalah siapapun orang yang dapat memanfaatkan adanya teknologi dalam berbagai bidang kehidupan, maka derajat orang tersebut akan berada di atas,dan dapat melakukan apapun sesuai dengan kehendaknya demi tercapai apa yang yang diinginkan orang tersebut. Dalam perkembangannya iptek mulai dimanfaatkan dan diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya dalam bidang kesehatan, teknologi, perhubungan dan arsitektur, industri, dll Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya iptek berdampak negatif dan positif. Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia. Namun dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan. Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul. Berikut adalah dampak negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan penerapan iptek dalam kehidupan manusia yang saling terkait dan berujung pada masalah kemiskinan

B.   Solusi
Kemiskinan di negeri ini hanya bisa diatasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini ada dua segi yaitu dari pemerintah dan masyarakat. Dari segi pemerintah yaitu; pemerintah sepenuhnya menangani bidang produksi pertanian dan peternakan, pemerintah memperbanyak atau meningkatkan mutu dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDA), pemerintah membangun Infrastruktur dengan teknologi yang mampu memangkas biaya pegeluaran negara, misalkan saja pemerintah segera membangun sumber energy nuklir (PLTN). Sedangkan dari segi masyarakat; masyarakat agar peduli dengan pendidikan dengan memperhatikan lembaga swadaya masyarakat dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDA), masyarakat diharapkan meningkatkan produksi pertaniannya dengan basis teknologi yang dianjurkan oleh pemerintah, serta memperhatikan penuh dalam penyelenggaraan perencanaan PLTN.

IPTEK memang merupakan dua mata pisau. Sehingga harus di manfaatkan dengan hati hati. Karena jika tidak terjadi, masyarakat miskin akan menjadi lebih miskin lagi dan masyarakat golongan menengah keatas akan semakin kaya dengan mendapatkan pundi-pundi keuntungan dari pemanfaatan IPTEK tanpa memikirkan masyarakat miskin. Bahkan yang miskin akan tersingkirkan dan menjadi masyarakat buangan karena selain tidak bisa memanfaatkan IPTEK tetapi juga tidak bisa merasakan bagaimana IPTEK telah tumbuh dan berkembang dengan cepat.

C.   Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Terutama dalam perkembangannya yang semakin pesat dari tahun ke tahun. Masyarakat mau tidak mau harus mengikuti perkembangan yang ada demi kemudahannya dalam beraktifitas, tetapi faktor penybaran perekonomian yang tidak merata menyababkan hal-hal yang ingin dicapai tidak dapat berjalan dengan maksimal.

Hanya kalangan ekonomi menengah keatas atau kaum yang tergolong makmur yang bisa merasakan dari perkembangan IPTEK yang saat ini berkembang dnegan pesat. Sebaliknya, kaum miskin akan semakin tersingkir dengan IPTEK yang semakin maju.

Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan adalah sesuatu yang bertentangan. Teknologi diciptakan oleh manusia demi kesejahteraan umat manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan arti menciptakan, mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka, kelaparan, melindungi dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok manusia.Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini.Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi dizaman ini.

D.   Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar