BAB I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) adalah dua hal yang tak akan pernah bisa terlepaskan dari kehidupan
manusia. Apalagi, abad 21 ini adalah era globalisasi dimana hampir semua
kegiatan manusia menggunakan sistem teknologi. Yang mana perkembangan teknologi
sangatlah pesat, dalam hal ini teknologi sangat berpengaruh di kehidupan sosial
kita. Apalagi jika kita amati lebih jauh, IPTEK sangat berpengaruh pada
kehidupan sosial.
Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat
menyonsong masa depan, sudah diberi kepercayaan yang mendalam. Dia dapat
mempermudah kegiatan manusia, meskipun mempunyai dampak sosial yang muncul
sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu. Kita misalkan
saja manusia yang bisa memanfaatkan IPTEK maka akan memiliki status pendidikan
yang tinggi. Oleh karena itu orang yang berpendidikan tinggi identik dengan
status sosial yang tinggi. jika status sosial seseorang tinggi maka tingkat
kemakmurannya juga akan tinggi pula. Untuk itulah jika diamati dengan seksama
maka terdapat hubungan yang sangat kuat antara IPTEK dengan kesejahteraan
masyarakat.
Kesejahteraan masyarakat maka
akan meliputi kemakmuran dan kemiskinan. Bilamana masyarakat bisa makmur
apabila berhasil mengikuti dan menggunakan perkembangan IPTEK maka masyarakat
tersebut termasuk masyarakat yang sejahterah, dan sebaliknya, masyarakat yang
tidak dapat mengikuti IPTEK dengan baik maka terjadi kemiskinan.
Kemiskinan sendiri merupakan
tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh
kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita masyarakat adil dan
makmur. Berbicara tentang kemiskinan akan menghadapkan kita pada persoalan
lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam
lingkungan sosial dan persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan
(ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk mengurangi
kemiskinan di tengah masyarakat.
Kemiskinan memang menjadi
masalah yang serius dalam menghadang kemajuan IPTEK. Hal ini disebabkan,
masyarakat miskin dipastikan tidak akan bisa menikmati kemajuan teknologi.
Malah yang terjadi masyarakat miskin akan menghambat perkembangan teknologi.
Bukan hanya itu saja, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberikan dampak dalam
sektor ekonomi sehingga masyarakat akan terseleksi dan membuat mereka menjadi
miskin ketika dampak IPTEK mulai merajarela.
Untuk itulah, perlu adanya
pemahaman yang mendalam antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan
kemiskinan serta kemakmuran masyarakat sehingga ada kemungkinan muncul sebuah
kesalahan persepsi mengenai IPTEK yang sangat erat kaitannya dengan kemunculan
kemiskinan yang terus berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan?
2.
Apa hubungan antara Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan?
3.
Bagaimana dampak Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi terhadap kemakmuran masyarakat?
4.
Bagaimana cara Mengoptimalkan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk kemakmuran masyarakat?
C. Tujuan
1.
Mengetahui definisi dan maksud
dari Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
2.
Mengetahui hubungan antara Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
3.
Memahami dampak Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi terhadap kemakmuran masyarakat
4.
Memahami cara optimalkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi untuk kemakmuran masyarakat
BAB
II
Pembahasan
I.
Ilmu
Pengetahuan
A.
Pengertian
Ilmu
Pengertian ilmu pengetahuan adalah sebuah
sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa
yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat
tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu
sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun
peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf abjad, lalu berlanjut
menelaah kata-kata dan seiring bertambahnya usia secara sadar atau tidak
sadar sebenarnya kita terus belajar membaca, hanya saja yang dibaca sudah
berkembang bukan hanya dalam bentuk bahasa tulis namun membaca alam semesta
seisinya sebagai usaha dalam menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka hidup
menjadi mudah, karena ilmu juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.
B.
Macam-macam
pengertian ilmu
1. Ilmu
adalah panduan atau petunjuk yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia
sebagai bekal untuk menjadi khalifah dalam mengelola dunia, ibarat ketika
kita membeli suatu barang elektronik maka dibekali buku panduan oleh produsenya
untuk dipelajari sehingga dapat menemukan cara terbaik dalam menggunakan,
merawat dan memperbaiki barang elektronik tersebut.
2. Ilmu
adalah cahaya sebagai penerang langkah kehidupan serta bekal untuk mengenal
Tuhan.
3. Ilmu
merupakan alat untuk membedakan antara orang yang mengetahui dengan tidak
mengetahui.
4. Tuhan
akan meninggikan derajat orang-orang berilmu apabila mengamalkan ilmunya.
Derajat orang berilmu yang bermanfaat itu lebih tinggi dari ahli ibadah.
5. Ilmu
itu jauh lebih baik dari pada harta.
C. Tujuan
ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan alirannya,
yaitu:
1.
Pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan
ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu sebatas untuk memenuhi rasa keingintahuan
manusia.
2. Ilmu
pengetahuan pragmatis. Aliran ini meyakini bahwa pengembangan ilmu pengetahuan
haruslah dapat memberikan menfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah
kehidupan
1.
Sumber-sumber
ilmu
1. Kabar
yang dapat dipercaya.
2. Indera
lahir maupun batin.
3. Akal
berupa nalar maupun intelektual
4. Intuisi
2.
Jenis-jenis
ilmu
1. Ilmu
abadi yaitu pengetahuan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia dalam bentuk
kitab suci alquran dan hadist yang disampaikan kepada manusia melalui perantara
rasul sebagai utusan Tuhan, ilmu jenis ini merupakan suatu bentuk yang sudah
pasti benar dan tidak berubah serta dapat dibuktikan dalam situasi,kondisi dan
zaman apapun.
2. Ilmu
yang dicari yaitu pengetahuan yang didapat oleh manusia sebagai hasil dari
usaha mencari suatau definisi alam semesta, ilmu jenis ini dapat berubah entah
itu bertambah maupun berkurang sesuai dengan hasil riset penemuan manusia
sebagai makhluk yang dibekali akal. sebuah ilmu bisa dianggap benar dimasa lalu
namun bisa jadi sudah tidak cocok dimasa depan ketika dilakukan penelitian baru.
D. 4
Hal Sikap yang Ilmiah, yaitu:
Sikap ilmiah
adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan
tugasnya (memelajari, meneruskan, menolak/menerima serta mengubah/menambah
suatu ilmu). Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif
diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1.
Tidak
ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang
obeyktif .
2.
Selektif,
artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung
oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3.
Kepercayaan
yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam
budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4.
Merasa
pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai
kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Beberapa sikap ilmiah lainnya
dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para
ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
1.
Sikap
ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia
beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan
peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki
suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan
eksprimen.
2.
Sikap
kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang
kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak
merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah
pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3.
Sikap
obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias
pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka
dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai
subjek.
4.
Sikap
ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan
menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu
memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya. Sikap
menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain
sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau
bangsa lain.
5.
Sikap
tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang
hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila
belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja
dengan teliti.
6.
Sikap
terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa
yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif
terhadap pendapatnya
Lebih rinci lagi Diederich
mengidentifikasikan 19 komponen sikap ilmiah yakni sebagai berikut:
1.
Selalu
meragukan sesuatu.
2.
Percaya
akan kemungkinan penyelesaian masalah.
3.
Selalu
menginginkan adanya verifikasi eksprimental.
4.
T
e k u n.
5.
Suka
pada sesuatu yang baru.
6.
Mudah
mengubah pendapat atau opini.
7.
Loyal
etrhadap kebenaran.
8.
Objektif
9.
Enggan
mempercayai takhyul.
10.
Menyukai
penjelasan ilmiah.
11.
Selalu
berusaha melengkapi penegathuan yang dimilikinya.
12.
Tidak
tergesa-gesa mengambil keputusan.
13.
Dapat
membedakan antara hipotesis dan solusi.
14.
Menyadari
perlunya asumsi.
15.
Pendapatnya
bersifat fundamental.
16.
Menghargai
struktur teoritis
17.
Menghargai
kuantifikasi
18.
Dapat
menerima penegrtian kebolehjadian dan,
19.
Dapat
menerima pengertian generalisasi
II.
Teknologi
A.
Pengertian Teknologi
Teknologi adalah kumpulan alat,
termasuk mesin, modifikasi, pengaturan dan prosedur yang digunakan oleh
manusia. Teknologi secara
signifikan memengaruhi manusia serta kemampuan spesies hewan lain untuk
mengendalikan dan beradaptasi dengan lingkungan alami mereka. Istilah ini dapat
diterapkan secara umum atau untuk daerah tertentu. Contoh: teknologi informasi,
teknologi nuklir, teknologi pertanian, dan teknologi komunikasi.
Dalam
spesies manusia, teknologi dimulai dengan konversi sumber daya alam
menjadi peralatan sederhana. Penemuan prasejarah dari bagaimana mengendalikan
api meningkat ke sumber makanan yang tersedia, serta penemuan roda membantu
manusia dalam perjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka.
Perkembangan teknologi terbaru, termasuk mesin cetak,
telepon dan internet telah mengurangi hambatan fisik untuk komunikasi dan
memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.
Memang sampai saat ini, diyakini bahwa perkembangan
teknologi dibatasi hanya untuk manusia. Tetapi, studi ilmiah terbaru
menunjukkan bahwa beberapa binatang telah mengembangkan alat-alat sederhana
bersama manusia.
Perdebatan filosofis telah muncul atas penggunaan sekarang
dan masa depan teknologi di masyarakat, dengan perselisihan tentang apakah
teknologi itu memperburuk atau meningkatkan kondisi manusia.
B. Definisi teknologi dan pengertian teknologi
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah
"techne" yang berarti serangkaian metode rasional yang berkaitan
dengan pembuatan sebuah objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan
tentang metode dan seni.
Secara umum, teknologi dapat
didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara
terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai.
Definisi teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang
membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan
matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang
dikenal saat ini.
Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains
terapan, khususnya para ilmuan dan insinyur. Dalam penggunaan ini, pengertian
teknologi mengacu pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah di dunia nyata.
Kata "teknologi" juga dapat digunakan untuk
merujuk kepada kumpulan teknik. Dalam konteks ini, itu adalah keadaan saat ini
dari pengetahuan manusia tentang bagaimana menggabungkan sumber daya untuk
memproduksi produk yang diinginkan, untuk memecahkan masalah, memenuhi
kebutuhan, atau memuaskan keinginan.
Teknologi seringkali merupakan konsekuensi dari ilmu dan
rekayasa, meskipun kegiatan manusia justru mendahului kedua ranah tersebut.
C. Definisi Teknologi Menurut Ahli Berbagai
Sumber
a)
Definisi
Teknologi Menurut Poerbahawadja Harahap,
Teknologi adalah :
1.
Ilmu yang menyelidiki cara- cara
kerja di dalam tehnik
2.
Ilmu pengetahuan yang digunakan
dalam pabrik- pabrik dan industri- industri.
b)
Definisi
Teknologi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1990 : 1158), Teknologi adalah ;
1.
Metode ilmiah untuk mencapai tujuan
praktis ilmu pengetahuan terapan
2.
Keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
c)
Dalam Random House Dictionary seperti
dikutip Naisbitt (2002 : 46) . Teknologi adalah sebagai benda,
sebuah obyek, bahan dan wujud yang jelas- jelas berbeda dengan manusia.
d)
Definisi Teknologi menurut Wikipedia
situs wiki terbesar di Dunia ini, Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
e)
Menurut Miarso (2007 : 62) : Teknologi adalah proses yang
meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu
produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada,
dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
Teknologi masa kini telah banyak berkembang di masyarakat.
Penggunaan teknologi oleh manusia sendiri diawali dengan alat-alat sederhana
yang dibuat oleh manusia pada jaman dahulu. Contohnya saja pada teknologi
otomotif, mungkin roda saat ini dianggap oleh manusia hanya biasa saja. Namun
pada jaman dahulu teknologi tersebut adalah teknologi paling inovatif, karena
roda sangat membantu manusia untuk perjalanan. Namun jika dibandingkan dengan
teknologi jaman sekarang, roda mungkin hanya tinggal sejarah.
Namun, teknologi jaman
sekarang masih terus berkembang pesat dan menciptakan inovasi dan karya-karya
terbaru. Salah satunya adalah teknologi Smartphone yang menjadi fenomena pada
saat ini. Smartphone menjadi fenomena karena beberapa kelebihan yang
dimilikinya daripada handphone lainnya. Oleh karena itu juga, smartphone
disebut sebagai teknologi baru.
D. Ciri-Ciri Fenomena Teknik pada
Masyarakat
Menurut Sastrapratedja (1980)
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Rasionalistas,
artinya tindakan yang spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang
direncanakan dengan perhitungan rasional.
2.
Artifisialitas,
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan atau tidak alamiah.
3.
Otomatisme,
artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
4.
Teknik
berkembang pada suatu kebudayaan.
5.
Monisme,
artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6.
Universalisme,
artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan idiologi, bahkan dapat
menguasai kebudayaan.
7.
Otonomi
artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
E. Ciri-ciri Teknologi Barat
1.
Serba
intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan
lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum elit daripada dengan buruh itu
sendiri.
2.
Dalam
struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
3.
Kosmologi
atau pandangan teknologi Barat adalah: menganggap dirinya sebagai pusat yang
lain.
III.
Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Nilai
A. Pengertian Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Ilmu
Ilmu pengetahuan dan teknologi
sering dikaitkan dengan nilai atau moral.TEKNOLOGI DAN NILAI Hal ini besar
perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaanpembangunan, yang
pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan danteknologi. Penerapan ilmu
pengetahuan khususnya teknologi sering kurangmemperhatikan masalah nilai, moral
atau segi-segi manusiawinya.Perdebatan sengit dalam menduduk perkarakan nilai
dalam kaitannya dengan ilmuteknologi. Sehingga kecenderungan sekarang ada dua
pemikiran, yaitu :
1)
Yang menyatakan ilmu bebas nilai.
2)
Yang menyatakan ilmu tidak bebas
nilai.
Secara garis besar,adalah sebagai
berikut:
1)
Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan
yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah
untuk mengenali kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya.
2)
Teknologi, menurut Djoyohadikusumo
(1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan
(engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu
science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya untuk
mempermudah pekerjaan manusia.
3)
Nilai adalah sesuatu yang berharga,
bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai
berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
IV.
Kemiskinan
A. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan
masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif,
dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi,
yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan
sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang
ekonomi.Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran
yang lainnya.
Gambaran tentang kurangnya
penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat
berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan diluar
profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja
melarang.
B. Mengukur Kemiskinan
Kemiskinan
bisa dikelompokan dalam dua kategori, yaitu: Kemiskinan absolut dan
Kemiskinan relatif.
1.
Kemiskinan dipinggiran kota
besarKemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten, tidak
terpengaruh oleh waktu dan tempat/negara. Kemiskinan absolut juga merupakan situasi
dimana penduduk atau sebagian penduduk yang hanya dapat memenuhi makanan,
pakaian, dan perumahan yang sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat
kehidupan yang minimum. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah
persentase dari jumlah makanan yang dikonsumsi dibawah jumlah yang cukup untuk
menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk
laki laki dewasa). Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup
dengan pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah
untuk pendapatan dibawah $2 per hari.
2.
Kemiskinan relatif adalah
kemiskinan yang tidak berhubung dengan garis kemiskinan, kemiskinan jenis ini
bersumber dari prefektif masing-masing orang, yaitu karena orang tersebut
merasa miskin. Kemiskinan jenis ini bisa menimpa siapa saja. Sebagai contoh,
bila seorang pegawai dengan pendapatan 5 juta perbulan mengetahui rekan
sekantornya yang selevel memiliki pendapatan yang nilainya 3x lipat, seketika
pegawai tersebut akan merasa marah, geregetan. Pada kondisi tersebut pegawai
tersebut mengalami kemiskinan relatif atau orang yang sudah memiliki tingkat
pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum tidak selalu berarti
tidak miskin, ada ahli yang berpendapat bahwa walaupun sudah mencapai tingkat
kebutuhan dasar minimum tetapi masih jauh lebih rendah di bandingkan dengan
keadaan masyarakat sekitarnya, maka orang tersebut masih berada dalam keadaan
miskin. ini terjadi karena kemiskinan lebih banyak di tentukan oleh keadaan
sekitarnya, daripada lingkungan orang yang bersangkutan.
Meskipun
kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia berkembang, ada bukti tentang
kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini
menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran
kota yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat
miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan
negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini,
negara-negara seperti ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.
C. Penyebab kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan
dengan:
1.
Penyebab
individual atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku
atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan
keuangan tidak mengukur pemasukan.
2.
Penyebab
Keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga
juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan
keuangan keluarga.
3.
Penyebab
sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan
sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Contohnya individu
atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga.
4.
Penyebab
agensi, yang meluhat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dati aksi orang lain lainnya adalah
gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain, contoh lainnya
adalah perbudakaan.
5.
Penyebab
structural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial.
D. Ciri-ciri manusia
yang hidup dibawah garis kemiskinan
- Tidak
memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
- Tidak
memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan
sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
- Tingkat
pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
- Kebanyakan
tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
- Banyak
yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
E. Fungsi kemiskinan :
- Fungsi
Ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana
sosial , membuat lapangan kerja baru dan memanfaatkan pemulung dalam
mengumpulkan barang bekas.
- Fungsi
sosial : Menimbulkan rasa simpatik, sehingga munculnya badan amal dan
zakat untuk menolong kaum miskin yang ada.
- Fungsi
cultural : Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat, sumber inspirasi
sastawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
- Fungsi
politik : sebagai kaum yang merasakan kinerja pemerintahan dalam perbaikan
ekonomi, dan sebagai kaum yang mengkritik jika perekonomian tidak
mengalami perubahan.
BAB III
Penutup
A. Analisa
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
memberikan banyak dampak yang serius terhadap kemiskinan dan kemakmuran suatu
masyarat. Ibarat dua mata pisau, IPTEK akan memberikan dampak positif dan
negatif bagi sebagian orang. Bahkan ada pepatah yang mengatakan :
“siapa yang menguasai teknologi, maka dia yang menguasai dunia”
Maksud dari pepatah di atas
adalah siapapun orang yang dapat memanfaatkan adanya teknologi dalam berbagai
bidang kehidupan, maka derajat orang tersebut akan berada di atas,dan dapat
melakukan apapun sesuai dengan kehendaknya demi tercapai apa yang yang
diinginkan orang tersebut. Dalam perkembangannya iptek mulai dimanfaatkan dan
diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya dalam bidang
kesehatan, teknologi, perhubungan dan arsitektur, industri, dll Adapun dalam
pemanfaatan dan penerapannya iptek berdampak negatif dan positif. Dampak
positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan
kemakmuran manusia. Namun dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan
hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah
kemiskinan. Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila
manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
Berikut adalah dampak negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan penerapan
iptek dalam kehidupan manusia yang saling terkait dan berujung pada masalah
kemiskinan
B. Solusi
Kemiskinan di negeri ini hanya
bisa diatasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini ada dua segi
yaitu dari pemerintah dan masyarakat. Dari segi pemerintah yaitu; pemerintah
sepenuhnya menangani bidang produksi pertanian dan peternakan, pemerintah
memperbanyak atau meningkatkan mutu dalam pemberdayaan sumber daya manusia
(SDA), pemerintah membangun Infrastruktur dengan teknologi yang mampu memangkas
biaya pegeluaran negara, misalkan saja pemerintah segera membangun sumber
energy nuklir (PLTN). Sedangkan dari segi masyarakat; masyarakat agar peduli
dengan pendidikan dengan memperhatikan lembaga swadaya masyarakat dalam
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDA), masyarakat diharapkan meningkatkan
produksi pertaniannya dengan basis teknologi yang dianjurkan oleh pemerintah,
serta memperhatikan penuh dalam penyelenggaraan perencanaan PLTN.
IPTEK memang merupakan dua mata
pisau. Sehingga harus di manfaatkan dengan hati hati. Karena jika tidak
terjadi, masyarakat miskin akan menjadi lebih miskin lagi dan masyarakat
golongan menengah keatas akan semakin kaya dengan mendapatkan pundi-pundi keuntungan
dari pemanfaatan IPTEK tanpa memikirkan masyarakat miskin. Bahkan yang miskin
akan tersingkirkan dan menjadi masyarakat buangan karena selain tidak bisa
memanfaatkan IPTEK tetapi juga tidak bisa merasakan bagaimana IPTEK telah
tumbuh dan berkembang dengan cepat.
C. Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Terutama dalam perkembangannya yang
semakin pesat dari tahun ke tahun. Masyarakat mau tidak mau harus mengikuti
perkembangan yang ada demi kemudahannya dalam beraktifitas, tetapi faktor
penybaran perekonomian yang tidak merata menyababkan hal-hal yang ingin dicapai
tidak dapat berjalan dengan maksimal.
Hanya kalangan ekonomi menengah
keatas atau kaum yang tergolong makmur yang bisa merasakan dari perkembangan
IPTEK yang saat ini berkembang dnegan pesat. Sebaliknya, kaum miskin akan
semakin tersingkir dengan IPTEK yang semakin maju.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan
kemiskinan adalah sesuatu yang bertentangan. Teknologi diciptakan oleh manusia
demi kesejahteraan umat manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
arti menciptakan, mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka,
kelaparan, melindungi dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok
manusia.Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur
yang jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan
berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja
yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya
perkembangan teknologi di zaman ini.Bila di zaman yang modern ini masih ada
masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja
masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara
lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi dizaman ini.
D.
Daftar Pustaka
http://www.ilmusipil.com/pengertian-ilmu-pengetahuan-adalah
(29 januari 2016)
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/4-hal-sikap-yang-ilmiah/
(29 januari 2016)
http://www.artikelteknologi.com/2015/05/definisi-teknologi-dan-pengertian-teknologi.html
(29 januari 2016)
https://mfaisalkemal.wordpress.com/2012/12/24/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan-serta-agama-dan-masyarakat/
(29 januari 2016)
http://danikamalia.blogspot.co.id/2013/01/ilmu-pengetahuanteknologi-dan-nilai.html
(29 januari 2016)
http://www.sigana.web.id/index.php/kemiskinan-absolut.html
(29 januari 2016)
https://arifsubarkah.wordpress.com/2010/01/02/fungsi-kemiskinan-dan-ciri-%E2%80%93-ciri-manusia-yang-hidup-di-bawah-garis-kemiskinan/
(29 januari 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar